Anda memiliki kenangan untuk dilihat kembali hari ini, kalimat ini sering muncul di notifikasi medsos Facebook, apabila pada tanggal yang sama ada postingan yang pernah kita tulis. Sesuatu yang pernah kita bagikan, baik foto atau tulisan, akan muncul kembali manakala ada seseorang mengomentari, me-like atau pada tanggal yang sama diingatkan dan dimunculkan oleh canggihnya mesinnya Facebook.
Mengambil sebuah foto (menjepret) seringkali diistilahkan dengan mengabadikan suasana atau mengabadikan momen. Suasana atau momen tertentu seringkali berlangsung singkat atau sangat singkat, sehingga perlu diabadikan (diperpanjang waktunya) dengan bantuan kamera agar bisa merasakan kembali suasana itu kapan saja saat kita melihat foto-foto tersebut.
Sebuah tulisan posting di beranda Facebook sebagaimana sebuah foto adalah pengabadian status bisa berupa: berbagi berita, informasi, undangan makan, pujian ke seseorang, pamer, luapan kegembiraan, ekspresi kesedihan atau sumpah serapah untuk seseorang/kelompok yang kita benci.
Yang harus kita ingat, kata-kata adalah do'a, bahkan sesuatu yang terbesit didalam hati (prasangka) sudah menjadi do'a. Makin sering kita berdo'a makin besar kemungkinan dikabulkan Allah, minimal bertambah pahala, karena berdo'a termasuk ibadah (jar ku). Kalau kita berkata kotor maka akan berefek negatif bagi diri kita sendiri (Low Of Attraction) dan tercatat sebagai satu dosa/keburukan. Bayangkan kalau yang kita tulis di status adalah kata-kata jelek, do'a buruk atau sumpah serapah. Kata-kata (do'a) tersebut terabadikan dalam status medsos, setiap orang yang membaca jadi ikut mendoakan apa yang kita tulis, bahkan akan diingatkan lagi pada tanggal yang sama setiap tahunnya, makin banyak saja yg meng-aamiin-kan tulisan kita. Na'uzubillah...
Hapuslah jejak digital yang jelek, mari kita sebarkan kebaikan saja dalam setiap status kita di medsos... mariii..
“Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan satu kata yang Allah ridhai tanpa keseriusan yang kata tersebut menjadi sebab Allah tinggikan kedudukannya beberapa derajat. Dan sesungguhnya seorang hamba mengucapkan satu kata yang Allah murkai tanpa keseriusan yang kata tersebut menjadi sebab terjerumus ke dalam neraka Jahannam." (H.R. Bukhari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar