Pada suatu hari… di sebuah persimpangan jalan pas lampu merah, di depan ku sebuah mobil yang bertuliskan di kaca belakangnya, pakai Bahasa Inggeris, yang artinya kurang lebih begini: HASIL KERJA SENDIRI, BUKAN PEMBERIAN ORANG TUA.
Pada suatu hari lainnya… ada seorang teman membagikan tulisan orang di beranda medsos, yang isi tulisan tersebut membanggakan dirinya yang bisa kuliah dengan biaya sendiri, sambil membandingkan dengan orang lain yang kuliahnya dibiayai orang tua.
Pada hari ini… aku baru sadar, mereka bukan cuma membanggakan dirinya tapi juga mengecilkan peran orang tua. Mungkin mereka menganggap fungsi utama orang tua itu adalah membiayai hidupnya, dan saat orang tuanya tidak bisa membiayai sesuai keinginannya, mereka berusaha sendiri (mandiri).
Sering kita tidak sadar bahwa kesuksesan kita itu bukan karena usaha keras kita, tapi karena rahmat Allah yang turun berkat do’a orang tua, do’a kita sendiri atau do’a orang lain yang menyayangi kita, sehingga Allah melapangkan jalan usaha kita sampai membuahkan hasil. Sesukses apapun kita, tidak bakalan bisa membalas kebaikan orang tua yang sudah membesarkan kita. Astaghfirullah…
Rasulullah Salallahu Alaihi Wasallam bersabda :
ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٍ لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ: دَعْوَةُ الْوَالِدِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Ada tiga macam do’a yang mustajab, dan tidak ada keraguan di dalamnya, yaitu : doa orangtua, doa seorang musafir, dan doa orang yang terzalimi”
(HR. Al-Bukhari / Al-Adab, Al-Mufrad-32, Abu Dawud).
Jadi, kalau kita merasa sukses, kemungkinan besar itu adalah berkat do’a dari kedua orang tua kita. Rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kamaa rabbayani saghira. Ridha Allah terletak pada ridha orangtua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar