Bakunjangan. Masih dalam masa pandemi Covid 19, semua aktivitas luar ruangan kita terbatasi, keinginan untuk berlibur setelah suntuk bekerja atau belajar yang lebih banyak online di rumah, membuat makin sedikitnya pilihan untuk memanjakan diri dengan alam terbuka. Alhamdulillah saat ini di Kalimantan Selatan kondisi pandemi masih bisa membuat kita sedikit berkesempatan untuk menikmati keindahan alam sambil mengenyangkan perut, salah satunya adalah dengan berkunjung ke Rumah Makan Rama Shinta yang terletak di tengah danau/bendungan Riam Kanan di Desa Tiwingan Lama Kcamatan Aranio Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan, sisi terdekat bendungan ini berjarak sekitar 60 km dari kota Banjarmasin atau 24 km dari Simpang 4 Bundaran Kota Banjarbaru.
Dari bundaran simpang 4 Banjarbaru ambil arah ke Sungai Ulin (lurus kalau dari Banjarmasin), di sebelah kanan nanti ada simpangan menuju ke wisata Tahura (taman hutan rakyat) Sultan Adam desa Mandiangin, setelah itu sekitar desa Awang Bangkal sebelah kiri ada simpangan menuju perkampungan dan ada jalan besar yang tembus sampai ke Kabupaten Tanah Bumbu, sepanjang jalan tersebut melewati desa-desa pinggiran WadukRiam Kanan seperti Desa Sungai Luar dimana terdapat juga wisata Bukit Batu, Desa Bunglai, Desa Rantau Bujur, Desa Rantau Balai (Air Terjun Minanga dan Bukit Pahiyangan). Setelah lurus melewati simpangan tadi akan ketemu Pom Bensin Mini di sebelah kiri jalan (seberangnya ada Bukit Patra Bulu, bagi yang suka dengan tanjakan ekstrim). Setelah pom bensin tadi sebelah kiri ada jalan baru plus jembatan menyeberangi sungai Awang Bangkal, itu adalah jalan baru menuju wisata Bukit Batu. Jalan lurus mengikuti jalan utama kemudian sebelah kiri ada lagi kita lewati wisata Sungai Kembang, jeram kecil, cocok untuk mandi sekeluarga dengan anak-anak. Lurus lagi sampai ujung jalan, adalah Desa Tiwingan Lama, ada dermaga kapal menuju tempat-tempat wisata lainnya seperti Pulau Pinus dan Bukit Batas, atau yang terdekat langsung naik ke Bukit Matang Kaladan.
Di sekitaran tempat parkir sepeda motor (Rp 5.000,- per buah) ada sebuah rumah yang dijadikan tempat menunggu pemberangkatan kapal menuju Rumah Makan Terapung Rama Shinta, kita harus membeli tiket sebesar Rp 10.000,- per orang untuk berangkat dan pulang, dan pengunjung dilarang membawa makanan atau snack dari luar, semua makanan harus ditinggal di penitipan. Kapal khusus rumah makan ini bisa menampung 40 an orang sekali berangkat (tersedia 2 buah kapal).
Sekitar 15 menit kita akan sampai di Pulau Ratu, tempat rumah makan terapung tersebut, selanjutnya berfoto adalah aktivitas seru hampir semua pengunjung, dijamin unik pemandangan yang tersaji di tempat ini. Makanannya cukup bervariasi seperti ikan mas, nila, abang-abang, ayam, dll, bisa di goreng atau dibakar. Harga? sedikit lebih mahal dari warung pinggir jalan, tapi tidak mencekik leher, mantap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar