Bakunjangan. Backpacker atau petualang pasti tidak asing dengan gas kaleng yang biasa dipakai sebagai bahan bakar kompor gas portable. Kaleng berukuran isi 220 gram atau 230 gram tersebut berisi LPG jenis butane. Penggunaan yang praktis, bersih dan semburan api yang besar membuat kompor dengan bahan bakar gas kaleng ini banyak dipilih untuk kegiatan outdoor dibanding kompor parafin atau kompor spiritus. Tapi harga perkaleng gas ini lumayan menguras kantong kalao sering digunakan. Membeli lagi gas kaleng yang baru akan menambah biaya pengeluaran dan meningkatkan volume sampah.
Ada cara praktis untuk mengisi ulang kaleng gas yang sudah habis terpakai. Kaleng bisa diisi dengan gas elpiji (70% butane, 30% propane) yang biasa dipakai di rumah tangga menggunakan penghubung (adapter refill) khusus yang harganya antara 250 ribu sampai 350 ribu rupiah. Cara mudah dan murah adalah menggunakan adapter dari barang sisa korek api gas yang sudah habis (tidak terpakai).
Ambil bagian dalamnya berbentuk silinder warna putih dari bahan plastik.
Pasangkan pada ujung kepala kaleng gas, bagian yang besar di posisi atas.
Kaleng gas siap diisi (refill) dengan gas elpiji melon (3 kg) atau strawberry (5 kg). Sebelumnya kaleng gas didinginkan dalam freezer selama 10 atau 15 menit agar tekanan udaranya lebih rendah dari tekanan udara tabung elpiji sehingga pengisian lebih lancar. Tempatkan tabung elpiji di atas dan dalam posisi terbalik, sambungkan dan tekan ujung kaleng yang sudah dipasang penghubung (adapter) tadi ke lubang tabung elpiji. Kalau longgar dan gas terbuang keluar bisa ditambahkan lilitan karet gelang pada adapter agar pas dengan lubang tabung gas elpiji.
Kalau sudah terisi jangan lupa ditimbang berat isi dan kalengnya sekitar 300 gram, agar isi tidak melebihi kapasitas normal kalengnya. Proses pengisian ulang galeng gas ini sebaiknya dilakukan di tempat terbuka dan jauh dari sumber api (rokok, kompor, dll). Selamat mencoba semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar