Catatan Ringan. Sawi (Brassica juncea) adalah tanaman sayur populer yang merupakan tanaman semusim, rasanya segar dan banyak mengandung vitamin A, vitamin B dan vitamin C. Selain sebagai bahan makanan sayuran sawi juga sering diasinkan (asinan) menjadi camilan.
Ada beberapa jenis sawi yang dikenal luas di Indonesia:
- Sawi putih atau jabung, tulang daunnya lebar, berwrna hijau keputihan, bertangkai pendek dan bersayap yang melengkung ke bawah, berbatang putih, pendek dan tegap.
- Sawi hijau, sedikit agak pahit, berdaun pendek dan tegap, daun lebar berwarna hijau tua dan bertangkai pipih.
- Sawi huma, berbatang panjang, kecil dan langsing. Daun agak sempit berwarna hijau keputihan, bertangkai panjang dan bersayap. Cocok di daerah kering atau tegalan.
Sawi mudah ditanam di dataran rendah sampai dataran tinggi, mudah ditanam di pekarangan dan perawatannya tidak sulit. Syarat tumbuhnya mudah, yang terpenting adalah tanahnya gembur, banyak mengandung humus dan subur, drainase baik, pH antara 6 – 7. Waktu tanam yang baik adalah akhir musim hujan sekitar bulan Maret. Bisa ditanam pada musim kemarau asalkan cukup penyiraman.
Sawi ditanam menggunakan bijinya yang kecil-kecil dan mudah menghasilkan bunga dan biji sehingga dapat menghasilkan sendiri biji untuk pembibitan. Biji sawi perlu disemai dulu. Diperlukan sekitar 350 – 700 gram biji sawi untuk lahan penanaman seluas 1 hektar. Lahan harus dicangkul terlebih dahulu dengan kedalaman 30 cm dengan jarak antar baris 40 cm. Sawi yang sudah disemai dan berusia 3 – 4 minggu atau berdaun 4 helai dapat dipindah ke bedengan dengan jararak tanam sekitar 20 cm. Setelah tanaman berumur 10 hari di bedengan berikan pupuk urea 3 gram per tanaman, berikan di sekeliling batang denagn jarak sekitar 5 cm dari batang. Tanaman sawi dapat dipanen setelah berumur sekitar 2 bulan dengan cara dicabut selurunya, dipotong bagian batang di atas tanah atau dipetik daunnya satu per satu agat tanaman bisa bertahan lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar