Catatan Ringan. Warisan berasal dari Bahasa Arab yang berarti berpindahnya sesuatu dari seseorang kepada orang lain, atau dari suatu kaum kepada kaum yang lain.
Warisan bisa juga berarti berpindahnya hak dan kewajiban atas segala sesuatu baik harta maupun tanggungan dari orang yang telah meninggal dunia kepada keluarganya yang masih hidup (Q.S. An Nisa 33)
Lebih baik mewariskan ilmu kepada anak dari pada mewariskan harta. Kalimat ini sering saya dengar, alasan mereka yang mengucapkannya antara lain adalah bahwa ilmu “lebih abadi” dari pada harta. Harta cepat habis kalau tidak dikelola dengan bijak. Dengan ilmu bisa mencari harta, begitu juga sebaliknya, tetapi tidak semua ilmu didapat dengan pengorbanan harta.
Benarkah pendapat di atas? bisa ya bisa tidak. Benar, bila cuma ada dua pilihan saja (ilmu dan harta). Salah, kalau ada pilihan yang lain, akhlak misalnya. Dari ketiga pilihan tersebut akhlak adalah hal terbaik untuk diwariskan kepada anak.
Kalau kita mempersiapkan harta untuk diwariskan kepada anak, tidaklah salah, akan tetapi bisa jadi anak kita nantinya lebih mampu dari kita dalam hal mencari harta. Kalau kita mempersiapkan ilmu untuk diwariskan kepada anak juga baik aja, bahkan anak kita pun bisa jadi nantinya lebih rajin dari kita dalam menuntut ilmu. Tetapi akhlak haruslah yang menjadi utama yang kita wariskan kepada anak, dengan akhlak yang baik harta akan menjadi pendukung untuk mendekatkan diri pada Allah, dengan akhlak yang baik ilmu akan menjadi sarana menjadi lebih taqwa.
Bagaimana mewariskan akhlak? tentu dengan memperbaiki akhlak kita sendiri dan memberikan contoh adalah cara terbaik untuk mengajak orang lain mengikuti kita, apalagi anak kita. Mari kita siapkan dari sekarang warisan terbaik sepanjang masa kepada keturunan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar