Catatan Ringan. Tanaman mangga (Mangifera indica) berasal dari daerah sekitar Bombay (India) dan sekitar kaki pegunungan Himalaya (Nepal) kemudian menyebar ke segala penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Pohon mangga bisa mencapai umur 50 tahun dan diameter batang bisa mencapai lebih dari 100 cm dengan tajuk yang melebar dan rindang sehingga selain tanaman buah juga berguna sebagai tanaman pelindung.
Mangga termasuk tanaman berumah tunggal, dalam satu pohon terdapat bunga jantan dan bunga hermaprodit, sehingga penyerbukan dapat terjadi dalam satu pohon. Bunga berbentuk majemuk. Dari sekian banyak bunga hanya sekitar 30-60% saja yang menjadi buah. Buah mangga mengandung air, protein, lemak, gula, serat, kapur, fosfor, besi, vitamin A, B1, B2 dan C.
Jenis mangga antara lain harum manis, golek, gadung, madu, manalagi dan jenis genjah seperti oren, golek India, apel, Tanjung Pinang, cengkir, merah Brazil, green Bombay, dan lain-lain.
Mangga dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik pada ketinggian tanah rendah sampai 500 m dari permukaan laut. Tanah yang cocok adalah tanah yang bertekstur ringan (lempung berpasir) sampai tanah bertekstur berat (lempung atau liat) dengan pH 5,5 sampai 6,0. Curah hujan hanya diperlukan saat tanaman tidak sedang berbunga atau masa pertumbuhan vegetatif. Suhu optimalnya adalah 24 sampai 27 derajat Celcius.
Untuk penanaman di pot, pilihlah bibit berasal dari cangkok, stek, rundukan, sambung pucuk atau okulasi. Bibit dari tanam biji sangat lambat menghasilkan buah dan kualitas buah sulit dipastikan. Pilih bibit dengan umur minimal 1 tahun dengan daun yang banyak dan segar.
Pakailah pot dengan diameter minimal 30 cm dan tinggi minimal 35 cm. Isilah pot secara berturut-turut dengan ijuk atau pecahan genteng sebagai penahan keluarnya media tanam saat penyiraman atau hujan setebal 5 cm, kemudian isi dengan humus atau cabang dan daun tanaman yang sudah lapuk, selanjutnya isi dengan media tanam (tanah campur humus dengan perbandingan sama) sampai penuh. Setelah penanaman tutul permukaan media tanam dengan jerami untuk mengurangi penguapan dan menahan tumbuhnya gulma.
Penanaman yang baik dilakukan pada musim hujan. Sebelum penanaman kurangi akar terutama akar yang tumbuh memanjang untuk membentuk sistem perakaran yang dangkal supaya lebih peka terhadap perlakuan pemupukan dan pengairan. Tempatkan tanaman pada tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung selama sekitar 1 minggu. Setelah itu secara bertahap harus menerima sinar matahari penuh.
Perawatan tanaman mangga secara umum sama dengan tanaman buah lainnya. Penyiraman dilakukan 2 kali sehari tergantung suhu dan tingkat kekeringan media tanam. Pemangkasan dilakukan untuk membentuk tajuk tanaman. Setiap pangkasan sebaiknya menghasilkan 3 tunas baru untuk ditumbuhkan. Makin banyak cabang dan ranting makin banyak pula tempat untuk keluarnya bunga mangga yang tumbuh di ujung ranting. Pemangkasan juga dilakukan untuk membuang tunas liar atau tunas yang sakit dan tidak produktif.
Pemupukan dilakukan setiap bulan dengan cara ditanam pada sekeliling pinggiran pot dan lakukan penyiraman setelah selesai memberi pupuk. Banyaknya pemupukan (dosis) sebagai berikut.
Tahun pertama : Urea 13 gram, TSP 8 gram dan KCl 16 gram.
Tahun kedua dan seterusnya : Urea 26 gram, TSP 16 gram dan KCl 16 gram.
Sebagai tamabahan dapat diberikan pupuk daun seperti Gandasil D dan B setiap 1 minggu sekali dengan dosis sesuai dengan anjuran di kemasannya.
Tahun pertama : Urea 13 gram, TSP 8 gram dan KCl 16 gram.
Tahun kedua dan seterusnya : Urea 26 gram, TSP 16 gram dan KCl 16 gram.
Sebagai tamabahan dapat diberikan pupuk daun seperti Gandasil D dan B setiap 1 minggu sekali dengan dosis sesuai dengan anjuran di kemasannya.
Setiap 4 sampai 5 tahun sekali dilakukan pergantian pot kalau ukurannya sudah tidak mencukupi atau pot rusak. Kalau tidak melakukan pergantian pot, maka hanya media tanamnya saja yang diganti. Potonglah sekitar 5 cm media tanam beserta akarnya di sekeliling pinggir dan bagian bawah dengan pelan menggunakan pisau tajam, kemudian tanam kembali dengan menambahkan media tanam yang baru. Setiap pemotongan akar harus diikuti dengan pemangkasan daun, jika tidak biasanya tanaman akan melayukan dan menggugurkan daunnya supaya seimbang antara kemampuan menyerap air dan penguapan air lewat daun.
Terlepas dari petunjuk teknis di atas, perawatan yang terbaik adalah perhatian kita terhadap tanaman tersebut, makin diperhatikan biasanya tanaman akan lebih memberikan hasil yang kita harapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar